Give him an
honour as your father. Make him proud of you although he'll always proud to
have you as his child.
It was my
father who taught me to value myself. He told me that I was uncommonly
beautiful and that I was the most precious thing in his life.
-Dawn French
***
The most
important influence in my childhood was my father.
-DeForest Kelley
Halo, let me introduce myself.
Namaku Arinda, panggil saja Arin. Disini, aku ingin sedikit berbagi cerita
tentang sedikit bagian dari hidupku.
Aku adalah anak sulung dan
memiliki adik lebih dari satu. Aku anak broken home sejak usiaku menginjak
hampir tiga belas tahun. Cukup belia memang, namun begitulah keputusan
mereka—tepatnya keputusan ibuku. Sayangnya, usiaku sudah cukup besar saat itu
dibandingkan adikku yang masih berumur 10 tahun. Bagiku sangat berat ketika
mendadak harus tinggal berpisah dengan salah satu dari kedua orangtuaku, namun
aku tahu bahwa adikku merasakan hal tersebut lebih berat mengingat di umurnya
yang masih kecil, mereka sangat membutuhkan kasih sayang penuh.
Aku terpukul atas kejadian yang
terjadi begitu cepat begitu. Rasanya, mereka mengambil paksa kesempatanku untuk
bermanja ria dalam pelukan ayah.
Aku sangat menyayangi ayahku
melebihi diriku sendiri, namun aku juga menyayangi ibuku. Hanya saja, levelnya
berbeda. Ayah selalu menempati posisi pertama dalam hidupku sekalipun ia suka
membuatku kesal atau sebaliknya. Ayahku adalah prioritas hidupku.
Walaupun begitu, aku hanyalah
anak remaja biasa yang masih suka menghabiskan waktu bersama teman-teman dan
lupa mengabari ayahku yang memang sangat paranoid, because he cares.
Hal yang sangat ku sesali adalah
kenapa jarak umurku dengan orangtuaku sangat jauh hingga kini aku masih duduk
di bangku kuliah sedangkan ayahku sudah tua dan sulit mencari pekerjaan di
usianya kini. Seharusnya, aku yang sudah bisa membiayai hidupnya.
Kini ia tinggal sendiri,
sedangkan aku dan adik-adik tinggal bersama ibuku. Ini adalah keputusannya
dulu, mengingat saat itu usia kami masih dibawah umur dan lebih memerlukan
kasih sayang ibu. Itu jugalah keputusan pengadilan yang kini di sesalinya
karena hidup sendiri itu tidaklah mudah.
Satu hal yang tak pernah ku
sesali dalam hidup ini, diantara segala penyesalan yang ada, yaitu aku bangga
memiliki dia sebagai ayahku.
I call him,
dad.
***
Kata mereka diriku selalu di
manja
Kata mereka diriku selalu di
timang.
Penggalan lagu bunda tersebut
lebih cocok untuk kutujukan pada ayahku. Dialah yang selalu menimangku dan
mengantarkanku menuju pulau kapuk—istilahnya untuk tempat tidur.
Dulu, setiap pulang kerja ia
selalu menggendongku dan menidurkanku di kursi penumpang mobil lalu membuka
jendela dan membawaku keliling komplek hanya agar aku tertidur.
Dulu, ia berani memberikanku
bumbu sate ketika usiaku masih satu tahun padahal ibu memarahinya karena aku
masih kecil dan belum bisa memakan kacang. Dengan senyuman penuh kebahagiaan ia
menjawab, “Gapapa, biar dia merasakan aneka rasa sedari dini”
Dulu, ia selalu memanjakanku di
saat aku memiliki adik yang usianya hanya terpaut satu tahun denganku. Ia tak
mau aku merasa tersaingi oleh adikku sendiri hingga aku membencinya.
Dia selalu ada untukku, di saat
aku butuh atau tidak, he's there.
Saat aku masuk SD, ia tak pernah
meninggalkanku sekalipun aku melarangnya pulang karena aku takut dengan orang
baru.
Ia mengajarkanku bahwa aku harus
berani dan menjadi anak pintar. I did it to make him proud of me.
Ketika masuk SMP, aku tak tahu
bagaimana pergi sendiri ke sekolah. There he is, menemaniku ke sekolah
setiap pagi di awal sekolahku dengan naik bis agar aku terbiasa, dan memastikan
bahwa aku selamat sampai tujuan.
How can I
resist him? Everything he do is for his children.
A father is
always making his baby into a little woman. And when she is a woman he turns
her back again.
-Enid Bagnold
Bukankah kini tiba giliranku
untuk membahagiakannya? Merawatnya dan memberikan segala yang terbaik untuknya?
Sayangnya, aku belum bisa memberikan apa pun yang berarti untuknya. Aku hanya
bisa memberikan sedikit yang kupunya dan menghabiskan sedikit waktu kami
bersama dalam jarak waktu yang panjang.
Bagaimana perasaan seorang anak
yang sangat menyayangi ayahnya namun hanya dapat bertemu paling sering satu
bulan sekali? Tersiksa, sungguh. Ia adalah tempatku berbagi. Kini, aku hanya
bisa memendam segala ceritaku karena berbagi cerita melalui telfon tidaklah
bebas dan lega. Begitu pun dirinya.
Tuhan, tolong jaga dia selalu.
Jagalah kesehatannya. Berikan ia umur yang panjang. Bahagiakanlah ia selalu.
Jauhkanlah dirinya dari segala marabahaya. Keluarkan ia dari segala masalah
dengan jalan terbaik. Jangan biarkan air mata menetes di pipinya, menggantikan
senyumannya. Jangan biarkan orang lain menzaliminya. Murahkanlah
rezekinya. Kabulkan doa-doanya dan wujudkanlah segala mimpi serta harapannya.
Berikanlah kami jalan untuk kembali hidup bersama di dalam satu atap.
Lengkapilah kebahagiaan kami.
Tuhan, Engkau Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang. Jagalah ia untukku karena ia adalah prioritas dalam hidupku.
Tukarkanlah segala kesedihannya dengan kebahagiaanku.
Amin
***
A father
carries pictures where his money used to be.
-Unknown
One father
is more than a hundred Schoolemasters.
-George Herbert, Outlandish
Proverbs, 1640
I love my
father as the stars — he’s a bright shining example and a happy twinkling in my
heart.
-Terri Guillemets